Selasa, 22 Desember 2015

S-T-U-C-K

sebut saja saya lala...
saya si bontot nanggung yang tidak punya prinsip..
saya si tukang ngambek yang gampang menyerah..
saya di anak durhaka yang tidak bisa marah lama2..
saya juga pendendam! jangan harap saya lupa apapun hal ga enak yang kalian buat ke saya..

saya ingin bicara soal cinta..
ya ya ya.. memang terlalu banyak pembahasan soal cinta..
tapi tak pernah membosankan bukan?

sebenarnya saya sendiri tidak tau apa itu cinta..
all i know is that word contains 5 character.. (and 4 in english)
i dont even think that i ever felt it..

kenapa Cinta?
kenapa bahas cinta?
ini ada hubungannya dengan perasaan dan keadaan saya saat ini..

seperti sudah saya bahas sebelumnya..
saya anak bontot nanggung.. (sebenarnya saya juga ga tau apa artinya)
seharusnya saya bontot.. (mudah2an kalian mengerti maksud saya yang bertele2 ini)

selama ini saya tidak pernah bisa ambil keputusan dalam hidup saya..
kalau pun saya ingin sesuatu yang berlawanan dengan keinginan orang rumah saya (isinya orang tua dan anak2 mereka) ujung2nya akan berakhir dengan galau dahsyat kemudian memilih keinginan mereka..
karena apa??
karena saya tidak punya prinsip..
karena saya terlalu takut untuk gagal dan semakin diremehkan..
karena saya kurang bisa bertanggung jawab!

dan apakah kemudian saya menikmati pilihan itu?
sebagian besar TIDAK!
dan ketika saya tidak berhasil saya akan berkata "well, thats not what i really want! they pushed me to choose!"
dan saya merasa aman.. (itu sebabnya saya sebut saya tidak bertanggung jawab)

ketakutan saya sangat besar..
rasa saya ingin dilihat (at least to my father) begitu besar..
terkadang saya merasa benci terhadapnya..
entah kenapa berada disekitarnya adalah tekanan besar buat saya..

saya bekerja untuknya..
saya adalah karyawannya..
dan hal ini membuat saya semakin menjauh darinya..

ada saatnya masalah datang..
ada saatnya dia berkata "papa kadang mikir apa ada salah papa ya makanya jadi begini"
ada saatnya saya ingin menjawab "ya papa.. lala rasa begitu"
tapi yang terlontar "engga ah.. menurut lala apa yang papa kasih sudah luar biasa"
lalu ia akan menjawab "iya sih dulu juga papa pernah ina inu ina inu"
*muram* i dont really think that my father regreting something..

now i really wanna go out from his office..
tapi tiba2 nyokap meninggal...
bokap ngedrop..
keadaan perekonomian kantor dan rumah makin turun..

rasanya ingin mematikan hati saya lalu bilang padanya "lala mau keluar dari kantor pa"
saya berharap bisa mematikan sementara perasaan anak-bapak sehingga saya bisa dengan santai kembali menjadi anaknya dan bukan karyawannya..
mungkin Allah berkata lain..
tapi kenapa??
saya tidak lebih baik berada disini dan pun perusahaan tidak lebih baik dengan adanya saya disini..

yang saya tau hanyalah....
mungkin mereka setidaknya tenang karena ada saya yang jadi tempat pelampiasan bokap..